Berbagi Penerangan Listrik Sel Surya Pada Dusun Tertinggal di Kalbar

Bagaimana kisah dan perihal berbagi kita untuk Negeri Indonesia? 

Tentu sangat bermacam ragam, dan siapa juga yang tak ingin melihat Negeri nya untuk Maju?

Dalam sajian kisah yang akan dbagikan ini, saya akan menuliskan sesuatu hal yang dapat dikatakan biasa namun memiliki makna yang baik bagi saya pribadi dan Negeri ini. 

Merenung kembali akan sejarah hari kemerdekaan Negara Republik Indonesia, tentu mengingatkan kita semua terhadap pengorbanan dan perjuangan para orang terdahulu yang sangat gigih, berani, penuh semangat, dan memegang erat cita-cita bersama dalam meraih Kemerdekaan yang sahih.

Walaupun semua pengorbanan dan perjuangan Kemerdekaan tersebut hanya dapat kita ketahui dalam tulisan sejarah atau Video sejarah lawas, namun kiat tersebut lebih dari cukup dalam membakar semangat Pemuda-pemudi Indonesia masa kini sebagai cambuk motivasi karakter pekerja keras dalam bidang apapun, sehingga membuat Negara Indonesia tercinta mendapatkan martabat yang lebih baik lagi di mata Dunia.

Tepat pada tanggal 17 Agustus 2016, semua rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke 71.

Dengan usia kemerdekaan yang sudah mencapai 71 Tahun tersebut, kita sebagai Pemuda-pemudi modern Indonesia, sudah selayaknya meneruskan perjuangan yang telah di raih oleh para pejuang dulunya.

Perjuangan tersebut bukanlah seperti perang atau semacamnya, melainkan berkarya dan berprestasi untuk Negeri Indonesia.

Dalam perihal Knowledge sharing untuk Indonesia, saya akan membagikan sedikit pengalaman mengenai apa yang telah saya lakukan dan kontribusikan terhadap Negeri ini.

Semoga berkenan.

Pemandangan Dalam perjalanan Menuju Dusun Jelatok

Terkait dengan sajian yang akan dibagikan, adalah mengenai minimnya pasokan listrik yang ada di pelosok daerah Indonesia, salah satu tempat yang saya dan teman-teman kunjungi adalah Dusun Jelatok, Kec Lumar, Kab Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.

Dewasa ini Listrik merupakan hal yang sangat penting, mengingat akan kebutuhan yang setiap waktu selalu bergantungan dengan adanya listrik, salah satunya adalah  pada proses penerangan, telah diketahui bahwa Penerangan merupakan suatu masalah umum yang sering terjadi di masyarakat sekarang, khususnya pada pedesaan yang masih minim akan ketersediaan pasokan listrik. 

Mengingat akan semakin langkanya energi fosil sebagai sumber bahan bakar utama masyarakat sekarang ini. Oleh karena itu perlu adanya pemanfaatan tenaga alternatif pengganti energi fosil yang dapat diterapkan pada masyarakat. 

Salah satu jalan keluar yang dapat dilakukan dalam menanggulangi masalah tersebut adalah dengan pemanfaatan energi alternatif seperti Solar Sell ( Sel Surya ), yang pastinya akan sangat membantu dan pastinya memberi keuntungan bagi pengguna energi alternatif tersebut.

Penerangan merupakan masalah umum yang dialami masyarakat indonesia pada saat ini, termasuk yang sedang dirasakan masyarakat desa Seren Selimbau, Dusun Jelatok (Kab. Bengkayang) yang telah menjadi wilayah program kami kali ini.

Untuk saat itu belum ada sama sekali pasokan listrik negara di dusun Jelatok, mereka sangat bergantung pada bahan bakar minyak (BBM) untuk sumber penerangan, mulai dari untuk menghidupkan mesin listrik pribadi, maupun untuk menghidupkan pelita-pelita kecil dan obor ditengah rumah mereka pada malam hari. 

Mengingat akan semakin langkanya BBM yang berdampak langsung pada melonjaknya harga bahan bakar tersebut, hal ini pasti akan sangat mempengaruhi kestabilan ekonomi masyarakat dusun.

Mengacu pada latar belakang masalah tersebut, kami yang tergabung dari 4 orang anggota mahasiswa terketuk untuk memberikan bantuan yang mengacu pada energy listrik alternatif.

Namun dikarenakan kami mengalami kendala seperti terbatasnya dana keuangan, terpaksa kami menunda kegiatan atau program energi listrik alternatif tersebut.

Lalu pada akhirnya kami mendapatkan kabar baik dari lembaga kampus ditempat kami mengenyam pendidikan tinggi.

Kabar baik tersebut adalah mengenai Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), dikarenakan kami pada saat itu masih belum melek internet, kami cukup bingung dengan mekanisme dalam mengikuti PKM, apakah ini program bantuan sosial atau kompetisi kreatifitas Mahasiswa?

Sehingga hal tersebut membuat beberapa pembimbing Dosen menjelaskan lebih detail tentang apa itu PKM? Bagaimana cara mendaftar dan lain sebagainya?

Dikarenakan masih terdapat kebingungan terkait program tersebut, akhirnya saya mencari informasi tersebut ke internet, dan mendownload beberapa modul gratisnya melalui situs resmi DIKTI.

Alhasil kami berlima sepakat untuk mengikuti PKM tersebut dengan mendaftar di kategori PKM-M (Program Kreatifitas Mahasiswa - Pengabdian Masyarakat), yang mana terdapat banyak pilihan selain yang kami pilih tersebut, seperti PKM-T, PKM-K, PKM-KC, PKM-AI, dan PKM-GT.

Dengan demikian maka bantuan energi listrik alternatif yang akan kami terapkan di dusun jelatok menjadi sebagian data konkrit kami dalam pembuatan proposal kepada DIKTI.

Tepat pada tanggal 29 Januari 2014 proposal kami yang berjudul Sosialisasi Penerapan Energi Alternatif Sel Surya Dalam Membantu Penerangan Desa Yang Terisolir di Kabupaten Bengkayang diterima oleh pihak DIKTI, maka dengan senang dan semangat yang menggebu-gebu kami mengatur jadwal, menyiapkan alat, bahan, dan sebagainya, untuk mensukseskan PKM-M tersebut dalam menerapkan energy llistrik berbasis Sel Surya tersebut ke dusun jelatok, Kab Bengkayang.

Sumber: simlitabmas.dikti.go.id

Sebelum melaksanakan proyek kecil-kecilan tersebut kami yang tergabung dari 4 anggota tersebut melakukan survey lapangan, untuk mengetahui Spot pemasangan sel surya (Sollar Cell).

Ketika kami berkunjung ke dusun yang kami targetkan dalam pemasangan sel surya tersebut, kami sedikit terhambat dikarenakan akses jalan yang sangat rumit untuk dilewati, belum lagi ketika melewati beberapa jembatan yang sudah rusak parah, sudah pasti membuat kami untuk waspada dan lebih berhati-hati.

Quote Imajinesia

Untuk rute dari tempat kami memulai perjalanan adalah Kota Pontianak, yang memakan waktu 6 Jam untuk mencapai di Post penginapan kami, yaitu di Kec Lumar.

“Post penginapan tersebut adalah rumah keluarga dari salah satu teman kami”

Ketika sampai di Post penginapan kami kembali melanjutkan perjalanan menuju dusun jelatok selama 30 menit.

Namun dikarenakan rute dan akses jalan yang buruk membuat waktu tempuh kami menjadi 60 menitan.

Pada tanggal 28 Juni - 29 Juni 2014 kami menyelesaikan kegiatan survey lapangan, kami pun segera kembali ke Pontianak, untuk menyiapkan beberapa alat dan bahan yang akan di bawa ke Dusun Jelatok ketika pelaksanaan program di mulai.

Pada tanggal 11 Juli 2014 kami pun segera kembali ke Dusun Jelatok melalui rute dan akses yang sama, untuk kali ini, perjalanan yang kami lewati terasa lebih sulit dari pada perjalanan survey sebelumnya.

Hal tersebut dikarenakan kami hanya menggunakan 2 Kendaraan bermotor yang dimuati dengan banyaknya  peralatan dan bahan Instalasi Sel Surya.

Namun dikarenakan kekompakan dan semangat yang menggebu dari kami sebagai anggota Team, kami tetap dapat mengatasi itu semua, walaupun pada saat itu adalah hari pertama ketika menyambut Bulan Ramadhan, sedikit pun tak menyurutkan niat besar dan langkah kami.

Sesampainya di Dusun Jelatok, kami pun langsung menemui Kepala Dusun dan beberapa petinggi dusun lainnya untuk sekedar permisi sekaligus memberitahukan kedatangan kami.

Kabar baiknya pihak Dusun sangat mengapresiasi kegiatan positif ini, sehingga kami pun berinisiatif untuk melanjutkan sosialisasi kepada masyarakat dusun setempat sesuai dengan jadwal yang telah kami atur sebelumnya.

Setelah melakukan sosialisasi kepada masyarakat, kami pun langsung melakukan instalasi perangkat Sel Surya tersebut, kami menggunakan Posyandu setempat yang bernama Mawar Sari sebagai spot instalasi Sollar Cell.

Karena telah diketahui, tempat posyandu ini, selain digunakan untuk perihal pelayanan terpadu kepada anak-anak dan balita, juga digunakan sebagai pertolongan pertama jika ada salah satu warga yang mengalami sakit atau kecelakaan yang mendadak.

Sehingga dengan kiat yang kami lakukan ini, berharap ketika ada musibah menimpa pada salah satu warga pada waktu malam hari, Posyandu ini dapat digunakan dengan baik, karena sudah dipasang penerangan listrik dengan basis Sel Surya.

Perlu diketahui juga bahwa, di Dusun Jelatok memang belum sama sekali mendapatkan pasokan listrik, sehingga kebutuhan listrik hanya bergantung terhadap mesin pribadi dari masing-masing rumah warga yang mampu membeli mesin pribadi tersebut, oleh sebab itu semoga Sel Surya yang telah kami pasang dapat bermanfaat dengan baik bagi warga sekitar.

Selama beberapa jam kami menginstalasi perangkat Sel Surya tersebut, akhirnya tepat pada jam 18:30 WIB, perangkat Sel Surya tersebut dapat digunakan, walaupun kami hanya menggunakan 2 Lampu sebagai sampel kepada masyarakat setempat, selebihnya jika ingin menambah perangkat Lampu, masyarakat bisa dengan langsung menambahkan nya sendiri, hal tersebut dikarenakan kami telah mengestimasi kemampuan daya dari Accu dan Sel Surya tersebut untuk dipasang  lebih dari 2 Bohlam.

Kami sangat senang sekali telah dapat berpatisipasi untuk membantu warga dusun dalam membutuhkan pasokan listrik, walaupun kiat yang kami berikan tidaklah terlalu besar, hanya sebatas kecil penerangan saja.

Namun kami sangat berharap, dengan ilmu dan apa yang telah kami bagikan selama sosialisai berlangsung, dapat membuat warga dusun tersebut menjadi lebih kreatif dan gotong royong dalam mewujudkan hadirnya listrik di dusun Jelatok.

Karena jika terus menunggu aksi dari pihak pemerintah setempat, mungkin membutuhkan waktu lama untuk terealisasikannya "listrik masuk dusun", terlebih akses jalan yang masih memprihatinkan, jadi logikanya pasokan listrik akan sulit masuk ke daerah dusun tersebut, jika akses jalan dalam menuju dusun jelatok masih belum rampung.

Semoga dengan artikel yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi ini dapat memberikan inspirasi kita semua, bahwa untuk melakukan kiat postif atau merubah sesuatu untuk menjadi lebih baik, dapat diterapkan melalui kiat yang lebih kecil dahulu.

Karena sekecil apapun yang kita berikan terhadap sesama, baik itu bantuan jasa, fisik dan non fisik, semuanya akan menjadi berarti jika dilakukan dengan niat, tanggung jawab, dan ikhlas.

Terlebih hal tersebut dilakukan untuk kemajuan daerah setempat yang berada di Negara Republik Indonesia.

Dari beberapa hal yang telah disampaikan tersebut, bagikan juga pengalaman dan pendapat kalian melalui kotak komentar dibawah ini.

Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan. Terima Kasih.

Guido Famula Saya blogger asal pontianak, yang tertarik menulis pengalaman perjalanan. untuk saat ini pengalaman yang saya bagikan masih disekitaran hutan kalimantan barat. semoga bermanfaat

Berbagi :